ISTRI ke-1 : Tua dan biasa saja, biasanya tidak diperhatikan.
Istri ke-2 : Agak cakep, agak diperhatikan.
Istri ke-3 : Lumayan cakep dan cukup diperhatikan.
Istri ke-4: Sangat cakep, sangat diperhatikan dan disanjung-sanjung serta diutamakan!
Waktu pun berlalu begitu cepat dan tibalah saat sang lelaki (suami) tersebut mau meninggal, lalu dipanggilah 4 (empat) orang istrinya.
Dipanggilah istri ke-4 yang paling cakep dan ditanya, “Maukah ikut menemaniku ke alam kubur ?”
Si istri menjawab., “Maaf, cukup sampai di sini saja saya ikut denganmu.”
Saat dipanggil istri ke-3 dan ditanya hal yang sama, dia pun menjawab, “Maaf, saya hanya akan mengantarmu sampai di kamar mayat dan paling jauh sampai di rumah duka.”
Kemudian dipanggil istri ke-2 dan ditanya hal yang sama, maka dia pun menjawab, “Baik, saya akan menemanimu tapi hanya sampai ke liang kubur, setelah itu selamat tinggal.”
Si Suami sungguh kecewa mendengar semua itu. Tetapi inilah kehidupan dan menjelang kematian.
Lalu dipanggil lah istri ke-1 dan ditanya hal yang sama, si suami tak menyangka akan jawabannya, “Saya akan menemani ke manapun kamu pergi dan akan selalu mendampingimu…”
Mau tahu apa dan siapa istri ke-1 sampai ke-4 itu?
Istri ke-4 adalah “harta dan kekayaan”. Mereka akan meninggalkan jasad kita seketika saat kita meninggal.
Istri ke-3 adalah “teman-teman” kita. Mereka hanya akan mengantar jasad kita hanya sampai di saat disemayamkan.
Istri ke-2 adalah keluarga, famili, saudara dan teman dekat kita.
Mereka akan mengantar kita sampai dikuburkan, dan akan meninggalkan kita setelah mayat kita dimasukkan dalam liang kubur dan ditutup dengan tanah.
Istri ke-1 adalah “tindakan dan perbuatan” kita selama hidup di dunia. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Berbuatlah sebanyak mungkin kebaikan, kebajikan selama kita masih hidup di dunia ini, dalam sisa hidup, selagi waktu masih ada.